This image for Image Layouts addon

RAMADHAN - AR RAMADH PUSAKA PENGUBAT DUNIA

PENULIS: ALLEYSSA SYAFINAS MAZLAN


Ar Ramadh
Al kareem
Al mubarak
Rangkulan sembilan purnama
Saat hitungan menyapa
kalendar Hijriah Islamiah
Mengimbas silam Babylonia
Merujuk penghitungan bulan dan matahari
Pasti bertemu sekali lagi

Ar Ramadh
Seisimu itu
Syahrul Rahmah!
Syahrul Maghfirah!
Syahrul Najah!
Mulanya Kerahmatan
Pertengahannya Keampunan
Pengakhirnya Kemenangan dan kebebasan dari Annar

Ar Ramadh
Mencatat unggulnya sejarah
Ristaan kemenangan
Badar Al-kubra tanggal 17
Penawanan Makkah
Dari kudrat kafirun Quraisy

Syahrul Ramadhan
Syahrul Barakah!
Balutannya penuh keberkatan
Dibuka al ab’wab Jannah
Dikunci al ab’wab Neraka
Dibelenggu Syaitan laknatullah

Siangnya disirami keredhaan
Menahan segala kelaparan
Serakah dihalang dengan ketaqwaan
Malamnya diselimuti Tarawih
Mercu sejuknya disimbahi Tadarus
Salju dingin diperindah Qiamullail
Demi perjuangan beriktikaf
10 malam terakhir
Infaq menguatkan keimanan
Sahur kesederhanaan
Memerdekakan hati yang
Lena dibuai kealpaan

Kini pancaindera, qalbu bangun
Dari kematian lama dikubur kelupaan

Membuka tirai 2022
Sejarah berabad Ka'bah ditutup
Seluruh peradaban dicabar
Seguruh rintihan raungan keresahan
Segedung kehilangan tangisan ratapan
Sekerah keringat menanti

Namun,
Tibanya penawar
yang kini
Mencantas kembangnya kelopak
covid19
Membantutkan kemekaran kesengsaraan
Mengurangi risiko parah riwayat

Malah kehadiran
Ar Ramadh!
Membawa sejuta erti
Memberi kerinduan abadi
Menghidupkan hikmah tersembunyi
Perjuangan Pejuang-pejuang berani mati

Harapan takkan layu
Semangat tetap bersama semadi

Ar Ramadh
Engkau tuan rumah!
Menghimpun kerahmatan
Menghulur kebaikan
menghidangkan keampunan
menganugerahkan ketenangan
mengurniakan ganjaran
Engkau Menyuci hina
Membuka balutan dosa

segala penyakit jiwa
Ar Ramadh!
Engkau pusaka pengubat Dunia

This image for Image Layouts addon

DIKAU SAHABATKU

PENULIS: ARSHADA NADIA BINTI ABDULLAH


Sahabat…

Masih lagiku ingat saat kita berkenalan
Ketika itu kau duduk bersendirian
Aku datang padamu untuk mengurangkan kesepian

Sehari demi sehari
Kau dan aku semakin rapat
Sahabat…
Hanya engkau yang ku ingin berteman
Menempuh saat getir bersama

Dan tika itu
Aku ingin mengungkapkan kata
Aku ingin menjadi sahabatmu
Namun…
Aku tidak bisa menyusun bicara
Aku takut kehilanganmu

Tapi…
Aku merasakan diriku seperti dipinggir
Kerna kau sudah punyai ramai kawan
Aku umpama kanak-kanak kecil
Yang tidak mengetahui apa-apa

This image for Image Layouts addon

KEPULANGAN

PENULIS: JAMAL RIZAL RAZALI

Ketika kuinjakkan kakiku
ke tanah di hujung tanjung
Makam sepi itu
dirangkul erat ulan-ulanan
lagaknya tiada kunjungan
sayu meruntun hatiku
tatkala pandangan mata
dijamu sebegitu
Sudahlah gigi air
tempat kami berkubang dulu
tak lagi bergenang pancuran
hanya lumpur bergelut

Kini,
sesepuh yang menyebar jurai keturunan
di lembah merelong ini
seakan terlupakan
Dimanakah anak-anakku,
tiada ruangkah
atau tiada lagi ingatan itu
atau darah mereka tak lagi semerah darahku

This image for Image Layouts addon

HIKAYAT CINTA

PENULIS: NOOR AFIZA BINTI MOHD ASMI

Hening malam berteman suara hati
Bersama sekujur tubuh dingin
Sendiri…
Di satu daerah silam
Daerah yang merindu
…kebersamaan

Kenangan terungkap rahsia tersingkap
Pada sebuah hening malam
Terbang bersama rindu dendam
Dua jiwa bersatu rasa bergelut sukma
Rahsia hati tersimpul rapi janji terpatri

Hening malam yang dingin sedamai sepoi angin
Membelai benua rasa
menggamit rasa cinta
Lungsin hati terpaut kesuma jiwa

Hening malam bertamu terang cahaya purnama
Teguh berdiri sepohon ara berakar ikhlas tanpa nista
Mengalir sungai kasih tenang mendamai rasa
Terbuai mimpi mengulik lena

Hikayat cinta tumbuh mekar berganti masa
Hiasi laman ikatan asmara …hati gelisah jiwa gundah
Hening malam mulai hilang bergilir waktunya siang
Didada bulan yang terbentang berkirim rindu bersambut sayang

Detik berputar menjarak benua
Rasa bersatu berpaksi cinta
Hikayat cinta mimpi nyata
Tumbuh mewangi di relung masa
Dua hati berkongsi dunia milik bersama …penuh pancaroba

Daerah ilusi ditinggal pergi
…bersama bahtera cinta sejati
Berlabuh di lembah sepi berbatu dan berduri
Bahtera itu anugerah hakiki
Terdampar derita dalam lubuk bahagia
Senafas senada satukan jiwa
Pulang berlayar sedaya ada

Hening malam yang panjang berteman sepi
Hujan membasah bumi menginsafi
Bayu dingin membalut hati menusuk sanubari
Terbit cahaya di jiwa
Masihkah punya waktunya?

Daerah silam menjengah tiba
Senja berbalam merah cahaya
Membaur segala rahsia
Senjata doa perangi akal dan taqwa
Pondok kenangan tersergam indah

Penglipur lara hikayat cinta berkata
“Andai tidak bersatu di dunia,
…barangkali di syurga”.

This image for Image Layouts addon

TIADA LAGI AKU

PENULIS: JAMIAAH NOOR BINTI RAHMAD


Tiada lagi aku yang dulu
Wajah yang ceria mengundang rindu
Setiap yang memandang
Menatap sepi singgahan ujian
Hatiku kosong menangisi kehilangan
Diri sendiri

Kucuba terjah duka yang berjela
Yang pedih tidak terperi
Hanya kuluahkan pada Ilahi
Bantulah hambaMu yang kerdil ini

Bagai menanti cahaya di hujung kali
Pelangi setelah gerimis pergi
Tatkala sabarku hanya tinggal sisa
Kupautkan duka pada dahan yang selesa

Akhirnya kuhalakan langkah dengan tabah
Berdiri kembali persis seorang srikandi
Rebah yang dulu tidak kukisah
Terus melangkah kerana kini
TIADA LAGI AKU YANG DULU